Minggu, 02 Juni 2013

Hal-hal Unik Tentang "Sensor Diberbagai Negara (Part 1)


Banyak hal yang bisa dikupas dari kata "Sensor". Bukan berarti kita akan membahas sensor diperangkat canggih zaman sekarang, melainkan kita akan bahas mengenai pembatasan atau penyensoran suatu informasi, gambar, video, dan lain-lain di berbagai negara. 

1. Sensor di Uni Soviet

Penyensoran gambar di Uni Soviet merupakan sebuah propaganda yang sering terjadi di Uni Soviet, khususnya pada masa pemerintahan Josef Stalin. Cara sensor foto tersebut adalah dengan menghilangkan orang yang dieksekusi dari foto, di mana pada masa pemerintahan Stalin banyak sekali orang yang dieksekusi, termasuk beberapa orang yang berpangkat jenderal. Ada pula yang diubah atau ditambahkan obyeknya.

Berikut merupakan beberapa contoh penyensoran pada masa Stalin, yaitu:

Foto sebelum di sensor.
Terdapat seseorang di pojok kanan. Ia adalah Nikolai Yezhov. 
Foto setelah di sensor.
Hal ini disebabkan karena setelah ia jatuh dari jabatannya, ia ditangkap dan dihukum mati. 
Foto sebelum diubah.
Terlihat tulisan di atas toko awalnya "Jam, Emas, dan Perak" dan benderanya masih berupa kain merah.

Foto setelah diubah.
Terlihat tulisan di atas toko menjadi "berjuanglah untuk hakmu" dan benderanya menjadi plang bertuliskan "jatuhkan

Foto sebelum diubah.

Foto setelah diubah.
Terdapat seseorang yang dihilangkan dari foto itu bernama Alexander Malchenko. Ia juga dieksekusi.

2. Sensor di Uni Emirat Arab

Di Uni Emirat Arab, sensor atas internet berpusat pada 2 bidang, pornografi dan kritik terhadap pemerintah.

Sebagian besar warga mendukung sensor internet atas pornografi, namun tampaknya dukungan tidak sama banyaknya atas sensor yang bermotif politik. Pembangunan di Uni Emirat Arab amat pesat Sejalan dengan pembangunan itu, internet berkembang pesat namun pemerintah menggunakan teknologi untuk membatasinya.

Wartawan BBC di Uni Emirat Arab, Julia Wheeler, mengatakan beberapa situs internet tidak bisa dibuka di negara itu. Salah satunya adalah www.uaeprison.com dan www.arabtimes.com yang bermarkas di Amerika Serikat. Jika mengklik kedua situs yang mengangkat isu-isu demokrasi dan hak asasi manusia itu, maka muncul penjelasan atas pemblokirannya; "berhubung isinya tidak sejalan dengan nilai agama, budaya, politik dan moral Uni Emirat Arab."

Bagaimana dengan pornografi? Salah seorang pendengar BBC, Anto, yang sudah tinggal 8 tahun di Dubai, mengirim email yang mengatakan dia sudah mencoba untuk membuka situs pornografi dari kantor, rumah, maupun warung internet dan tidak pernah berhasil."Tetapi untuk situs ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, politik, hiburan, dan lowongan pekerjaan sampai produk elektronik keluaran terbaru dengan sangat mudahnya dibuka. Hanya dalam kejapan mata," tutur Anto.

Bagaimana dengan foto para selebriti Hollywood di Uni Emirat Arab? Yah hasilnya akan seperti ini.

Kalau masih penasaran dengan foto artis Hollywood yang terkena sensor bisa cari sendiri. ^_^ .

0 komentar:

Posting Komentar