Rabu, 29 Mei 2013

Eritrea, Negara Dengan Sensor Internet Paling Ketat

Berbicara mengenai negara dengan sensor internet paling ketat, pasti kebanyakan orang akan berpikir negara tersebut adalah Arab Saudi atau negara timur tengah lainnya. Namun faktanya, Arab Saudi hanya menempati Urutan ke-8 dalam hal keketatan sensor internet(Committee to Protect Journalists,2012).

Diluar dugaan,  negara dengan sensor internet paling ketat di dunia adalah suatu negara kecil di Afrika bernama Eritrea. Penyensoran di Eritrea tidak terkait dengan masalah konten internet yang berbau pornografi atau hal-hal semacamnya. Penyensoran internet di Eritrea lebih difokuskan pada pemusatan informasi di pemerintah atau dengan kata lain, internet “haram” untuk dikonsumsi masyarakat umum. Pemusatan informasi di tangan pemerintah ini bertujuan untuk menutupi hal atau berita buruk yang terjadi di pemerintahan agar masyarakat hanya mengetahui sisi baiknya saja.

 Di Eritrea, semua media massa yang beredar adalah milik pemerintah dibawah arahan dari Kementrian Informasi Eritrea. Wartawan membuat berita dibawah pengawasan pemerintah. Semua wartawan diarahkan untuk menutupi setiap kejadian yang dikira dapat mencemarkan nama pemerintah. Tidak jarang wartawan yang dicurigai membuat informasi tidak benar(menurut pemerintah Eritrea) akan dijebloskan ke penjara. Sadis memang. Kebebasan pers begitu dikekang di negara tersebut.

Tidak hanya wartawan, masyarakat pun dibatasi akan penggunaan internet. Hanya segelintir orang tertentu saja yang dapat mengakses internet. Semua penyedia jasa internet (ISP/Internet Service Provider) harus terhubung ke EriTel, situs resmi pemerintah yang khusus mengawasi internet di Eritrea. Tentu saja dengan adanya pengawasan seperti itu, konten-konten informasi yang ada di internet semuanya berisi hal positif tentang pemerintah. Selain hal tersebut, saat berbagai negara di belahan dunia lain terus berlomba memperbarui teknologi internet dan medianya, di Eritrea mobile internet sama sekali tidak tersedia.

         Menanggapi hal tersebut, saya sendiri merasa kurang setuju dengan perlakuan pemerintah yang sangat membatasi akses internet bahkan melarang adanya mobile internet untuk warganya. Pembatasan akses internet tersebut akan menghambat masyarakat di Eritrea dalam menerima dan mendapatkan informasi serta pengetahuan yang dapat memajukan masyarakatnya. Ada kesenjangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang besar antara warga Eritrea dan warga di negara lain yang mendukung  kebebasan pengaksesan internet. Fenomena kesenjangan pengaksesan teknologi itu bisa disebut dengan istilah digital divideOleh karena itu, menurut saya sensor itu penting untuk mengatur apa yang pantas dipublikasikan dan apa yang tidak pantas karena hal tersebut menyangkut norma dan etika. Akan tetapi  hendaknya pemerintah Eritrea tidak perlu membatasi atau bahkan melarang masyarakat untuk mengakses internet karena dari internet lah masyarakat dapat menerima informasi dan pengetahuan baru yang lebih cepat dan up to date untuk kemajuan mereka.




0 komentar:

Posting Komentar